EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN COVID-19 RAWAT INAP DENGAN PNEUMONIA MENGGUNAKAN METODE ATC/DDD

  • Oki Nugraha Putra Universitas Hang Tuah
  • Mida Purwaningtyas Rumah Sakit H.S Samsoeri Moertojoso, Surabaya
  • Sofia Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah, Surabaya
  • Sylvia Rizki Ramadhani Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah, Surabaya

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu infeksi sekunder yang sering ditemukan pada pasien COVID-19 dan memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Penggunaan antibiotik yang tepat pada pasien COVID-19 dengan pneumonia akan mempercepat proses kesembuhan dan menurunkan mortalitas. Penggunaan antibiotik yang berlebihan akan berisiko menimbulkan resistensi antibiotik, oleh karena itu diperlukan suatu evaluasi tingkat penggunaan antibiotik demi terwujudnya penggunaan antibiotik yang rasional. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik untuk pasien COVID-19 dengan pneumonia yang dirawat di unit perawatan non-ICU rumah sakit H.S Samsoeri Mertojoso, secara kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD. Penelitian ini merupakan penelitian observasional retrospektif menggunakan data rekam medik pasien COVID-19 pneumonia yang dirawat pada bulan Januari hingga Maret 2021. Data diambil pada bulan Desember 2021 hingga Maret 2022. Data antibiotik ditampilkan sebagai DDD/100 patient-days dan diklasifikasikan yang masuk dalam Drug Utilization 90% (DU 90%). Diperoleh 71 pasien COVID-19 dengan pneumonia yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan metode ATC/DDD didapatkan tiga antibiotik dengan tingkat penggunaan terbanyak yaitu levofloksasin, moksifloksasin, dan azitromisin sebesar 66,42; 15,73; dan 13,55 DDD/100 patient-days, secara berturut-turut. Antibiotik dengan tingkat penggunaan yang paling sedikit yaitu seftazidim sebesar 0,18 DDD/100 patient-days. Antibiotik yang masuk dalam klasifikasi DU 90% yaitu levofloksasin, moksifloksasin, dan azitromisin. Tingkat penggunaan antibiotik terbanyak dalam tatalaksana pasien COVID-19 dengan pneumonia ialah levofloksasin, moksifloksasin, dan azitromisin. Diperlukan evaluasi secara berkala penggunaan antibiotik yang disesuaikan dengan peta kuman, profil resistensi, dan luaran klinis pasien untuk terwujudnya penggunaan antibiotik yang rasional.

Kata Kunci: COVID-19, Pneumonia, Antibiotik, ATC/DDD, non-ICU

 

Published
2023-05-06